JAM BERAPA SEKARANG ??

Selasa, 06 Januari 2015

First Love-ku saat SMP

Tepatnya 2005 sekitar bulan Juli aku memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama. Datang ke Sekolah baru dengan kakak ku yg nomor 2. Dia mengurus semua syarat pendaftaran yang diperlukan. Kakak ku dulu memang belajar di sekolah ini jadi kakaku sudah tak asing dengan keadaan sekolah. Menunggu dengan polos, tengok kanan tengok kiri tak ada seseorang yang aku kenal.
Short Story pengumuman pembagian kelas dan rangking pelajar. Pagi itu aku datang dengan keadaan terburu, maklum dulu masih ke sekolah naik sepeda. Lihat papan pengumuman dan mencari nama ku. "Yesss !!! peringkat 33" sontak aku bergumam. Dengan NEM (Nilai Empat Mata Plajaran) sekitar 33. Tapi teman satu sekolah ku di SD dahulu berada satu peringkat di atasku. Uft... .
Tak apa lah mulai sekarang lembaran baru akan di buka.

Pembagian kelas aku mendapatkan ruang 7E. Ruang di samping parkiran sepeda di sudut sekolahku. Lekas aku ambil bangku paling depan nomor 2 dari kiri karena perintah Ibu ku "Jika ingin pintar maka duduklah di bagian paling depan" hehe..
Tapi sewaktu itu antara cowo dan cewe berimbang dan aku satu bangku dengan Isma (dia cewe  yang rajin banget ikut Pramuka) karena ada satu cewe  yang duduk dengan cowo  juga di belakang jadi aku disuruh milih. Mau duduk di depan dengan temen cowo yang harus maju / aku mengalah duduk ke belakang. Suruh Ibu Sulistina Wali Murid kelas ku yang baik hati mengajar mapel MATI-MATIAN hehe Matematika maksudnya. Aku ambil tas ku dan berpindah dengan Siti cewe  yang tadi duduk di belakang. Kenal lah aku dengan Herman. Teman satu bangku ku yang anak nya lumayan gokil. Pas kenalan awal si biasa, tapi pas sudah lama uft.... gila deh anaknya. Suatu ketika aku terpaku dengan seseorang cewe yang persis duduk di depan bangku ku.
Dia cewe  mungil, imut, sederhana, tak pintar tapi juga tak bodoh. Kebiasaan anak baru untuk saling tau aku mencoba mengajaknya berkenalan. Kebetulan dia satu bangku dengan teman ku waktu SD.
Nama nya Riski, "Riski Dwi Susanti". biar aku kenalkan sedikit tentang dia. Dia #R adalah seseorang dari keluarga sederhana. Anak nomor 2 dan punya kakak perempuan. Tinggal di Wirasaba lahir tanggal 17 Juli 94. Pertama aku mengenalnya dia itu asik, lucu, emh gampang marah, sensitif kaya kulit bayi. Tapi disitulah aku menyukainya. Dia seperti cewe misterius yang tak ingin terbuka dengan cowo apa lagi dengan ku. Lama kenal kita saling ngobrol, bercanda, marahan, cakar-cakaran (kaya kucing), jambak, tampar lah segala macem tapi niat awalnya memang untuk bercanda. Memang awalnya aku si yang usil. Pernah si aku buat dia nangis karena aku memanggilnya "say" yang aku tau itu hanya gurauan. Tapi dia malah nangis uft -_-! . Kedaan berubah setelah aku mundur dari dia. Aku mencoba untuk buat dia tenang dengan cara pindah bangku ke depan bersama Yaga, Suratno dan Wahyu (anak paling pinter dan paling pelit di mintain contekan di kelas 7E dulu). Tenanglah keadaan aku dengan Riski waktu itu dan semenjak itu aku jarang sekali berkomunikasi dengan nya.

1 tahun terlewati dan masuklah ke kelas 8
Saat itu aku beranjak ke kelas 8D. Kelas ke dua dengan kenalan teman yang semakin banyak. Tiba saat aku suka ngeband. Terkira oleh ku, aku satu kelas lagi dengan Kiki (sapaan akrab Riski). Ada yang terlintas ketika itu di benak ku. "Satu kelas dengan nya semoga bisa menjadikan persahabatan kita lebih baik". Nyaman dengan kegiatan ku bermain musik dan Drumband sekolah aku melupakan seseorang yang dulu suka aku jailin. Entah mengapa dia seperti diam dan tak mau berkata dengan ku. Apakah dia masih marah dengan ku???
Suatu ketika waktu jam stirahat dan sedang mengerjakan tugas Bahasa Inggris. Aku mencoba duduk di saping nya. Sok sombong aku duduk di meja sambil berbincang dengan teman akrabku. Yups tiba-tiba Kiki bertanya kepada ku tentang sebuah arti dalam Bahasa Inggris. Yaaa waktu itu memang aku lumayan jago dalam Bahasa Inggris. Sedikit penjelasan aku lontarkan ke Kiki. Sebenarnya bukan penjelasan yang saat itu aku ingin sampaikan. Tapi permintaan maaf ku kupadanya. Tapi dengan malu aku urungkan niatku dan berbicara dalam hati "Syukur Alhamdulillah dia sudah mau berbicara dengan ku". Itu adalah satu-satunya komunikasi ku dengan Kiki di kelas 8. Sering-sering sebenarnya aku memandang kesibukannya dan mencoba menikmati tawa nya.

2 semester aku lewati sampai kita berpisah di kelas 9
Tanpa komunikasi dengan nya seperti sebuah nasi tanpa lauk apapun sebagai perasa. Walau aku bisa bertemu dengan teman baru tetapi seperti ada saja yang kurang di canda ku. Masuk aku ke kelas 9D. Aku terpisah dengan Kiki. Sebenarnya hati ini tak ingin merasakan perpisahan dengan cewe mungil itu. Belajar di kelas 9 hingga selesai LULUS SMP Juli 2008. Tak ada lagi pembicaraan antara aku dan Kiki. Seseorang teman lama yang kini telah mengenal hal baru dan teman baru.
Di penghujung perpisaan kelas aku sebenarnya ingin melihatnya dari atas panggung musik yang kala itu aku pun manggungn di sana. Tapi tak berdaya aku hanya berkonsentrasi dengan kekompakan Band ku. Dan akhir penghujung acara pun aku tak sempat menjemputnya untuk menyapa dan mengucapkan selamat.

For Kiki :

Sebenarnya semua itu bukan sebuah candaan atau tingkah laku yang tak di sengaja. Aku yang dulu meledekmu dengan panggilan "Say" dan suka saling marah bahkan pernah membekaskan tangan ku di pipimu. Aku minta maaf. Awal kita bertemu aku sudah merasakan persasaan yang berbeda dengan mu. Aku merasa nyaman dan senang dengan mu. Mungkin perasaan Cinta Monyet itu hadir di setiap pagiku. Disetiap aku melihat punggung mu dan saat aku memukul pundakmu agar kamu berbalik memandang dan memarahiku. Aku dulu ingin terus bercanda dengan mu tapi ketakutanmu membuat aku mencoba mundur sejenak dari kehidupanmu. Aku mencuri pandangan di mana kamu tertawa, cemberut, sakit dikelas, dan marah karena tugas. Mungkin kamu dahulu tak tau apa yang aku rasakan. Dan beranjaknya kita dewasa. Perpindahan kelas dan waktu kita bertemu yang berkurang membuat aku merasa kamu tak ada di kehidupanku seperti dulu. Kamulah CEWE yang bisa membuat hatiku berubah di setiap waktu. Dan perasaan kecewaku adalah "Mengapa aku dulu tak mengatakan perasaan Cintaku ini kepadamu". Kenanglah aku dimana kamu berada. Ingat lah canda tawa kita di saat kamu sedih. Karena mengertilah... .
Kenangan kita ini yang ingin aku mulai lagi sekarang, di masa dewasa kita, di masa nyata kita, dan di masa kita dipertemukan kembali.
 
"First we just a friend and now i want you to be my Dear. My first Love was just like a little kid playing around. But i will prove my Love to you at this time. Riski Dwi Susanti #R"

3 komentar: